Fashion selalu menjadi metode ekspresi mentalitas, konsepsi dan perspektif yang dimiliki masyarakat tertentu di dunia. Garis pakaian selalu dipengaruhi oleh perubahan ekonomi, sosial dan politik dan peristiwa sejarah telah memainkan dunia penting di bidang fashion. Gaya busana, bagaimanapun, tergantung pada selera masyarakat. Jika kita melihat kembali ke masa lalu dalam sejarah, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang gaya pakaian yang digunakan orang pada masa itu.
Wanita selalu dimanjakan oleh tren fesyen, karena mereka sejak awal menjadi target konsumen para desainer. Ada begitu banyak hal yang harus diceritakan tentang fashion wanita sehingga kita membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menggambarkan hanya sebagian saja dan masih kehilangan faktor kunci. Jika kita mengambil contoh fashion wanita Eropa dan Amerika Barat, kita dapat melihat bahwa setiap dekade telah membawa dengan gayanya sendiri yang sesuai dengan iklim sosial pada masa itu.
Pada tahun 1930-an, misalnya, pakaian wanita sangat feminin, dengan segala ciri yang tersirat dari label tersebut. Mereka menyampaikan penampilan sopan dan anggun dengan lekuk pinggang yang terlihat pada desain gaun dan dahi yang tersembunyi oleh topi cloche.
Belakangan, tonggak penting lainnya dalam perkembangan fashion wanita adalah fashion tahun 60-an. Tidak diragukan lagi, itu adalah dekade paling revolusioner dalam ingatan hidup, dengan perubahan pemikiran publik yang tiba-tiba dan radikal. Pergeseran jalur ini dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh peristiwa sejarah yang terjadi. Perang Vietnam meyakinkan rakyat bahwa sudah saatnya mereka berpaling dari imperialisme yang dianggap agresif dan menindas. Gagasan tentang cinta dan kedamaian dianut tanpa batasan. Warna dan pola yang mulai digunakan oleh desainer sekarang lebih terang dan lebih berani daripada yang kita lihat satu dekade sebelumnya.
Di tahun 80-an, gaya busana terus mencerminkan budaya saat itu. Segala sesuatu tentang fesyen sangat berani dan agresif: pakaian, parfum, dan sikap, semuanya adalah ekspresi kekuatan yang dipegang oleh pengusaha wanita yang kuat pada saat itu.